Dia memanggilku, memanggil dan terus memanggil dari jauh, di seberang lorong yang gelap. Namun aku tidak bergerak, syarafku mati rasa, organ dalamku kejang, hatiku, diliputi rasa takut, rasa takut yang amat sangat. Jantungku kaku tak berdetak. Sungguh, sungguh aku seperti merasa berada di akhir dunia. Dia mendekat, berjalan perlahan ke arahku yang terkapar di lorong ini.
“Hei Kamu!”
“Ya, Kamu! Orang yang pura-pura berbaring di lantai.” Hardik orang itu dengan keras.
“Apa Kamu sudah siap? Saatnya Kamu enyah dari dunia ini!”
“Tungg… Tunggu dulu, kenapa Aku? Kenapa Aku harus enyah?” Aku berkata dengan gugup. Tak bisa kubayangkan aku dalam posisi seperti ini.
“Kamu sudah tidak pantas lagi berada di dunia ini..”
“Kamu sudah mati”
“Aku, aku, Mati? Tidak, tidak mungkin, aku baru saja pulang ke rumah, aku tidak tau bagaimana bisa sampai di sini. Tidak, aku tidak mati, aku masih hidup!”
“Ya, Kamu masih hidup, tapi jiwamu sudah mati, Hatimu sudah hilang entah kemana, perasaanmu sudah terbang, jauh, jauh darimu! Duni
... baca selengkapnya di Lorong Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Senin, 16 Januari 2017
Lorong
Selasa, 20 Desember 2016
Kisah Seribu Kelereng
Semakin tua, aku semakin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi bagiku yang pertama bangun di pagi hari, atau mungkin juga karena perasaan gembira sebab tidak perlu masuk kerja hari ini. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan bagiku.
Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku untuk bangun dan ke dapur untuk membuat secangkir kopi hangat. Apa yang bermula dari suatu hal biasa yang kulakukan di Sabtu pagi hari itu, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidupku. Beginilah kisahnya?
Aku putar channel radioku untuk mendengarkan suatu acara berita pagi, sambil menikmati kopi. Dan terlintas dalam sebuah bincang-bincang pagi, terdengar suara seseorang yang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara dengan seseorang mengenai teori ?seribu kelereng? miliknya.
Aku tertarik dan ingin mendengarkan lebih lanjut. ?Tom, sepertinya kamu memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup baik, tapi sangat sayang sekali kamu harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit dipercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan kamu tak sempat menonton pertunjukan tarian putrimu?.
I
... baca selengkapnya di Kisah Seribu Kelereng Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Jumat, 28 Desember 2012
Home
VILLA PAKIS ASRI merupakan penginapan yang terletak di Komplek wisata alam Gunung salak Bogor dimana letaknya masih asri jauh dari kebisingan yang berbeda seperti di puncakBosen dengan suasana Puncak dan Sukabumi, pengen merasakan sensasi turunnya kabut di jam 12.00 siang? mencari Elang Jawa di tengah lebatnya hutan pinus dan menikmati pemandangan kota bogor dari kejauhan.
Di Pakis Asri tersedia pula fasilitas pelatihan, seminar, arena bermain anak, flying fox, cafe dan lahan lokasi untuk acara Outdoor Activity atau Outbound Training. Aktivitas Ekowisata, hiking maupun tracking ke Gunung Salak juga dapat dipandu oleh fasilitator dari Perhutani dan para pemuda pecinta alam yang selama ini telah bekerja sama dengan Rumah Wisata Pakis Asri.
Masing-masing Vila (kecuali vila Kadaka dan bangsal) tersedia fasilitas dapur untuk memasak lengkap dengan gas dan peralatan makannya.